tag:blogger.com,1999:blog-89549678680837916112024-03-14T10:04:04.492+07:00Inspirasi UntukmuTulisan-tulisan inspiratif, diperbaharui setiap hariSidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.comBlogger49125tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-65669536802983263582014-02-18T04:57:00.000+07:002014-02-19T01:00:25.331+07:00Semesta dan Cinta <a href="http://1.bp.blogspot.com/-1c39GMQwEpE/UwLDB6yTvFI/AAAAAAAABDA/-xNR90ng7rs/s1600/a-beautiful-mind.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-1c39GMQwEpE/UwLDB6yTvFI/AAAAAAAABDA/-xNR90ng7rs/s1600/a-beautiful-mind.png" height="199" width="320" /></a>Ada sebuah adegan menarik dalam film <i>A Beautiful Mind </i>garapan Ron Howard. Waktu itu, tokoh utamanya, bernama John Nash (diperankan Russel Crowe) hendak melamar calon istrinya. Adegan itu terjadi di sebuah beranda restoran pada suatu malam yang amat cerah. Ketika ditanyai apakah ia bersedia menikah, si calon istri, Alicia (diperankan Jennifer Connelly) tak langsung menjawabnya. Ia justru bertanya balik kepada John, "Kamu tahu berapa luas alam semesta?"<br />
<br />
John berkata, "Sangat luas."<br />
<br />
"Dari mana kau mengetahuinya sangat luas?"<br />
<br />
"Ya... semua bukti menyatakan seperti itu."<br />
<br />
"Apakah kau sendiri mempunyai buktinya?"<br />
<br />
"Tidak, aku tidak mempunyai buktinya. Tapi aku percaya, alam semesta sangat luas."<br />
<br />
Kemudian, mereka mengaitkan bukti keluasan alam semesta dengan bukti keberadaan cinta. Alam semesta sama seperti cinta, keduanya sulit dibuktikan namun bisa diyakini. Romantis ya?<br />
<br />
Cinta memang sulit dinalar. Karena susah dinalar, tak jarang banyak orang masih gagap dan kesulitan menerima dan mempercayai keberadaan kasih Allah. Telah banyak dosa dan penderitaan yang kita lakukan dan alami, yang mungkin membuat kita berpikir bahwa kasih-Nya kini sirna. Inilah saatnya untuk duduk diam di hadapan-Nya dan merenungkan segala kebaikan-Nya dalam hidup kita. Jikalau kita selama ini telah kehilangan, hari ini juga tersedia bagi kita kasih-Nya, yang akan membuat hidup kita berarti. Terimalah kasih-Nya dengan hati yang percaya. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Tak semua bahasa mampu mengubah hati, tapi kasih bisa."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Anonim ~</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-10837774205969404352014-02-17T05:00:00.000+07:002014-02-17T07:14:52.552+07:00Mas RohisSaya lumayan suka pergi ke panti pijat tunanetra bila tubuh sangat lelah. Suatu hari saya bertemu dengan Mas Rohis, tukang pijat di panti pijat tunanetra Tongkat Putih di dekat rumah saya. Tak seperti tukang pijat yang lain, Mas Rohis bercerita kepada saya bahwa ia suka membuat puisi dan menulis cerita-cerita pendek. Ia juga suka membaca Gema Braille, majalah khusus para tunanetra. Beberapa tulisannya bahkan dimuat di majalah itu.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ZvqneEeh220/UwFUPHfLf6I/AAAAAAAABCw/TckCmSZYHs8/s1600/blind+man.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ZvqneEeh220/UwFUPHfLf6I/AAAAAAAABCw/TckCmSZYHs8/s1600/blind+man.jpg" height="320" width="213" /></a>Sepanjang pertemuan itu kami bercakap panjang lebar tentang minat kami yang sama. Dia merasa senang karena menemukan pasien seperti saya. Saya juga senang, bercampur takjub. Mas Rohis meminta saya bila datang di lain waktu, saya membawakan karya-karya saya. Ia ingin saya membacakannya buatnya.<br />
<br />
Sayang, dua minggu setelah pertemuan itu, ketika saya kembali ke panti pijat Tongkat Putih, ia telah pulang ke daerah asalnya di Madiun. Saya agak kecewa. Memang, seperti sebuah kata-kata bijak: ada seseorang yang melintas sesaat dalam kehidupan kita, namun menyisakan jejak yang terhapuskan.<br />
<br />
Saya singkirkan kekecewaan itu, saya berupaya memetik hikmah yang penting dari pertemuan itu. Mas Rohis, walaupun buta tetap aktif berkreasi. Ini yang seharusnya direnungkan oleh kita yang tidak buta. Dengan sepasang mata ini, kita dapat menyaksikan keindahan yang Tuhan berikan. Kedua mata ini adalah aset yang luar biasa karena berpotensi untuk membantu kita menjalani kehidupan ini. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Apa yang menarik minat kita untuk dilihat sebenarnya berawal dari hati kita. Hati yang bersih mengingini tontonan dan pemandangan yang bersih."</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-47799482492002170682014-02-16T05:00:00.000+07:002014-02-17T07:11:01.079+07:00Anak yang Dewasa<div style="text-align: left;">
Saya pernah hadir di sebuah ibadah di mana pengkhotbahnya menyatakan bahwa kita adalah anak-anak Tuhan yang selalu disayangi-Nya. Tidak salah memang; namun sepanjang khotbah itu, saya mendapat kesan -- dari isi berikut ilustrasi khotbahnya -- bahwa kita bagaikan anak kecil yang sering berbuat salah, nakal dan lucu -- dan walaupun demikian Tuhan sayang kepada kita. Pengajaran tentang kasih Tuhan lewat khotbah itu, menurut saya tak tersampaikan secara berimbang. </div>
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-As2RpXQq0xE/UwFTRaMZPnI/AAAAAAAABCo/G534AjXubQA/s1600/anak+kecil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-As2RpXQq0xE/UwFTRaMZPnI/AAAAAAAABCo/G534AjXubQA/s1600/anak+kecil.jpg" height="241" width="320" /></a>Salah satu ilustrasi yang saya dengarkan adalah seorang anak yang salah membersihkan mobil ayahnya. Ia menggunakan sikat yang terbuat dari besi ketika menggosok mobil ayahnya sambil menyabuninya. Setelah dibilas, olala... catnya banyak yang terkelupas! Ketika sang ayah melihat anaknya berbuat kesalahan, anaknya ketakutan. Tapi, setelah itu... kita semua bisa menebak akhir kisahnya: sang ayah mengampuni kesalahan si anak dan kemudian memeluknya.<br />
<br />
Ilustrasi itu menggambarkan kasih Tuhan. Tuhan sayang kepada kita. Tuhan mencintai kita tanpa syarat. Itu benar. Namun, Tuhan juga menghendaki kita bertumbuh dan menjadi dewasa.<br />
<br />
Tak selalu kita menjadi anak kecil di dunia ini; begitu pula secara rohani. Kepada kita Allah bukan hanya memberikan kasih sayang, namun panggilan, tanggung jawab dan kedisiplinan yang harus kita pikul dan jalani. Kita tidak boleh terus-menerus salah menggunakan sikat pencuci mobil. Mungkin ini sudah waktunya bagi kita untuk menyetir mobil itu dengan baik! -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Bertumbuhlah, jadilah dewasa, nikmatilah petualangan bersama Tuhan. Janganlah terus minta disuapi, sementara kita sudah bisa mencari makan."</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-84022074493121622172014-02-15T08:04:00.002+07:002014-02-15T08:36:42.779+07:00Menjadi Bapak Anak TerbuangBill Wilson adalah pendeta yang terkenal dengan buku karangannya berjudul <i>Anak Siapakah Ini?</i>. Saat menulis bukunya, ia telah melayani sebanyak lebih dari 20.000 anak setiap minggu dalam program-program sekolah minggunya. Kunci dari keberhasilan pelayanannya adalah kunjungan pribadi yang ia lakukan bersama staf dan relawannya. Ia menyatakan bahwa setiap anak yang hadir dalam sekolah minggu mendapatkan kunjungan pribadi paling tidak seminggu sekali. Mobilitas yang luar biasa!<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sw1r0ocz1jQ/Uv6840AnetI/AAAAAAAABCY/lu6epuUAuUs/s1600/Bill+Wilson.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-sw1r0ocz1jQ/Uv6840AnetI/AAAAAAAABCY/lu6epuUAuUs/s1600/Bill+Wilson.JPG" height="213" width="320" /></a>Bill melayani di kawasan Brooklyn yang terkenal beringas. Namun, Bill Wilson bertahan atas semua tentangan yang ia hadapi dan melakukan perubahan di sana. Gereja yang ia bangun dan gembalakan, Gereja Metro, mendapat penghargaan sebagai Gereja Terbaik oleh majalah Guidepost yang dipimpin oleh Norman Vincent Peale.<br />
<br />
Kita mungkin tak sama -- dan tak perlu menjadi sama -- seperti Bill Wilson: melayani di daerah kumuh dan penuh kriminalitas. Namun, seperti apa yang selalu dinyatakan Bill, dunia sekitar kita memiliki kebutuhan setiap saat; panggilan kita ditentukan dari sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi dalam suatu masyarakat.<br />
<br />
Di tengah ketiadaan panutan di bangsa ini, rasanya banyak orang perlu bapak rohani karena membutuhkan bimbingan untuk menjadi lebih dewasa menghadapi kehidupan. Bill Wilson mampu tampil sebagai bapak bagi puluhan ribu anak walaupun ia tak menikah. Bagaimana dengan kita: maukah kita menjadi bapak (juga ibu) bagi orang lain yang memerlukan perhatian kita? -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Kita hidup dengan apa yang kita peroleh, namun kita memperoleh kehidupan dengan apa yang kita beri."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Winston Churchill ~</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-55965918072418178222014-02-14T05:00:00.000+07:002014-02-14T08:24:41.673+07:00"Saya Ingin Menggantikan..."Juli 1941, seorang tahanan perang menghilang dari Auschwitz, sebuah kamp konsentrasi Nazi bagi orang Yahudi di sebelah selatan Polandia. Para tentara Nazi berang. Jika dalam waktu 24 jam tahanan itu tak ditemukan, 10 orang dari sekitar 600 orang di sana akan secara acak dipilih untuk dibunuh.<br />
<br />
Waktu itu tiba. Seorang mantan serdadu akan turut dibunuh. Francis Gajowniczek namanya. Ketika menerima hukuman itu, Gajowniczek berteriak, "Oh anak-anakku, istriku yang malang!"<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ybhdmO_hJmk/UvyaEEW6enI/AAAAAAAABCI/6k7rAYr85hU/s1600/maximilian.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ybhdmO_hJmk/UvyaEEW6enI/AAAAAAAABCI/6k7rAYr85hU/s1600/maximilian.jpg" height="320" width="242" /></a>Keributan lalu muncul. Seorang pria yang dikenal suka membagi makanannya, ringkih, dan suka membimbing orang lain mengucapkan doa pengakuan dosa tampil ke depan. Ya, dia seorang imam Katolik. Dia berkata, "Saya ingin menggantikan tempat salah satu dari para tahanan ini." Dia menunjuk kepada Gajowniczek. "Yang itu."<br />
<br />
Namanya Maximilian Kolbe. Ia seorang pemuda yang biasa hidup menderita sejak kecil.<br />
<br />
Mereka lalu dibawa ke sel bawah tanah, di sebuah blok. Di sana para tahanan disiksa dengan tidak diberi makan dan pakaian yang layak. Hingga dua minggu, hanya empat dari sepuluh orang yang bertahan hidup. Dan Pastor Kolbe meninggal terakhir, di hari ke-15, setelah disuntik mati.<br />
<br />
Tentang kepahlawanan, hidup, dan kasihnya, Paus berkata, "Berjuta-juta orang telah dikorbankan oleh kesombongan dari kekuasaan dan kegilaan dari rasialisme. Tetapi di tengah-tengah kegelapan tersebut bersinarlah tokoh Maximilian Kolbe. Di atas ruang kematian yang besar tersebut melayang-layanglah firman kehidupan-Nya yang ilahi dan kekal: kasih yang penuh penebusan." -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Iman yang kecil akan membawa jiwamu ke surga; tetapi iman yang besar akan membawa surga ke dalam jiwamu." </div>
<div style="text-align: center;">
~ Charles H. Spurgeon ~</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-47627034452448063262014-02-13T05:47:00.001+07:002014-02-13T05:48:07.870+07:00Ketika Cinta Harus Kehilangan<a href="http://2.bp.blogspot.com/-zojONHgxa9E/Uvv5rOs5MqI/AAAAAAAABB4/Nb75t9ZXUgg/s1600/freddie.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-zojONHgxa9E/Uvv5rOs5MqI/AAAAAAAABB4/Nb75t9ZXUgg/s1600/freddie.jpg" /></a>Mungkin tidak banyak orang yang mengenal siapa itu Mary Austin. Wanita ini pernah menjalin hubungan asmara dengan seorang penyanyi ternama. Ia adalah Freddie Mercury, vokalis band legendaris Queen. Mary Austin, seorang karyawati di sebuah butik di London, menjalin hubungan asmara dengan Freddie selama tujuh tahun.<br />
<br />
Namun, perjalanan cinta mereka kandas di tengah jalan, entah apa sebabnya. “Cinta kami berakhir dengan air mata, tapi ikatan yang mendalam tumbuh dari itu, dan itu sesuatu yang tidak bisa diambil dari kami berdua,” kata Freddie Mercury. Di kemudian hari, ia menciptakan "Love of My Life" yang tak lekang oleh perubahan zaman — sebuah lagu tentang cinta yang hilang.<br />
<br />
Banyak orang yang meributkan soal kehidupan pribadi Freddie Mercury, terutama soal perilakunya yang urakan. Namun, tak sedikit juga yang tidak ambil pusing dengan perilaku sang penyanyi ini — mereka menggemari karya-karyanya dengan sepenuh hati. Dan, terkait dengan Mary Austin, berita baiknya adalah mereka berdua tetap menjadi teman baik. Hingga Freddie meninggal pada 24 November 1991, hubungan baik keduanya tak terpisahkan. Mary bahkan menjadi pewaris beberapa kekayaan yang dimiliki Freddie.<br />
<br />
Begitu banyak orang yang lebih memilih melupakan mantan kekasihnya ketika hubungan mereka kandas di tengah jalan. Tak sedikit yang menyimpan trauma dan dendam sekian lama. Ketika cinta harus kehilangan, dan tak bisa dipertahankan, hal itu memang menuntut kedewasaan seseorang untuk tetap kuat dan terus melanjutkan hidupnya. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
“Aku mencintaimu tanpa mengetahui bagaimana, mengapa, bahkan dari mana.”</div>
<div style="text-align: center;">
~ Dari film Patch Adams ~</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-57395231978750087812014-02-12T05:00:00.000+07:002014-02-12T09:09:34.867+07:00Petualangan Karena Kenangan ItuSepasang insan sejak kecil membangun kebersamaan hingga salah satu dari mereka meninggal. Di masa-masa mereka hidup bersama setelah menikah, kesahajaan hidup dan kesetiaan mewarnai hari-hari hidup mereka. Namun sayang, mereka tak mempunyai seorang putra. Si pria yang telah tua, suatu hari, karena kesepian yang mengusik hidupnya, akhirnya memutuskan berpetualang dengan cara yang aneh.<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-4z8pzjMfyGg/UvoZYkiHJGI/AAAAAAAABBo/1s0B4wCjS8U/s1600/up-movie.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-4z8pzjMfyGg/UvoZYkiHJGI/AAAAAAAABBo/1s0B4wCjS8U/s1600/up-movie.JPG" height="240" width="320" /></a>Ia mengikatkan ribuan balon gas pada rumahnya. Rumahnya terangkat dan petualangan ke belahan dunia lain pun bermula. Bekal dan pemantik niat si pria berpetualang adalah sebuah catatan harian peninggalan istrinya. Di sana terdapat sebuah gambar air terjun yang sangat ia harapkan untuk dikunjunginya suatu ketika. Harapan yang gagal -- si istri telah meninggal duluan.<br />
<br />
Pada akhirnya, si pria tua berhasil sampai ke air terjun itu. Air terjun yang jauh dari tempat tinggalnya. Sebuah air terjun yang indah. Sebuah air terjun yang berhasil ia capai karena ia tak mau melupakan impian orang yang paling ia kasihi -- yang telah lama menjadi impiannya juga. Walau istrinya telah tiada, ia jelajahi dunia untuk menyatakan kasihnya.<br />
<br />
Film kartun berjudul Up ini mengetuk naluri kita untuk senantiasa mengasihi. Kenangan akan orang yang dikasihi, dipadu dengan memori akan kebersamaan dengannya yang membuat kita tahu apa isi hati terdalamnya, ternyata membuat hidup ini amat bermakna. Ya, kebersamaan kita dengan seseorang, yang menyatukan mimpi-mimpi kita dengannya, akan menjadi hal yang paling membentuk kehidupan kita. -- <a href="http://siiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi. Cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah menyimpan dan membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Mahatma Gandhi ~</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-58337608136517418622014-02-11T05:00:00.000+07:002014-02-11T19:40:16.850+07:00Kenangan dalam Kehilangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-HTVC6cpTjU4/UvjT2Z-zzBI/AAAAAAAABBY/LCx8nTczw9I/s1600/bye.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HTVC6cpTjU4/UvjT2Z-zzBI/AAAAAAAABBY/LCx8nTczw9I/s1600/bye.jpg" height="211" width="320" /></a></div>
Dua tahun lalu, seorang murid saya di sekolah meninggalkan sekolah kami. Dia adalah anak yang suka bernyanyi. Ia seringkali menghabiskan waktu bersama saya saat istirahat untuk bernyanyi berbagai macam lagu. Murid ini suka sekali pada gitar; ia juga suka pada saya yang sering memainkan gitar. Ia pernah berkata pada orangtuanya untuk memiliki potongan rambut seperti saya.<br />
<br />
Namun, suatu ketika ia harus pergi karena suatu alasan yang terlalu panjang untuk dikisahkan.<br />
<br />
Dalam mengajar, juga mendidik tentunya, seroang guru memang tak boleh pilih-pilih -- ada anak emas atau perak. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa dari sekian ratus siswa, ada beberapa siswa yang dekat dengan saya, ada yang bahkan sama sekali tidak. Si murid yang satu ini bisa dikatakan yang paling dekat dengan saya di satu sekolah.<br />
<br />
Nah, kehilangan seorang murid yang saya kasihi, membuat saya belajar sesuatu yang penting dalam hubungan antar-manusia.<br />
<br />
Bahwa hidup, akan menjadi lebih hidup, bila kita bisa selalu mengisinya dengan hal-hal yang berarti selama kita hidup dengan orang lain. Itulah yang kelak akan disebut kenangan. Semua kenangan yang baik, yang indah, yang lucu, yang tak terlupakan, itulah yang akan menjadi milik kita, bila kita bisa menghargai setiap hubungan yang Tuhan anugerahkan untuk kita jalani dengan orang lain.<br />
<br />
Dan, rasanya, itu juga hal-hal yang indah untuk menghiasi benak kita kala malam hendak tidur; atau suatu waktu, manakala kita hendak tertidur selamanya, dan tak lagi membuka mata. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Adanya kenangan membuat kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup kita tak hilang selamanya."</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-48335772663265329522014-02-10T20:21:00.003+07:002014-02-10T20:36:45.984+07:00Cinta yang Menjadi KenanganDalam buku Meniti Bianglala (The Five People You Meet in Heaven) yang ditulis Mitch Albom, dikisahkan sebuah pertemuan imajiner antara Eddie, si tokoh utama, dengan istrinya yang sudah meninggal. Mereka bertemu di surga. Di pertemuan itu, rasa kangen Eddie membuncah -- sudah sekian lama ia tak bertemu istrinya. Istrinya tampak seperti waktu ia masih muda, saat Eddie merasakan gairah cinta pertamanya. Saat mereka bertemu, ada kata-kata yang indah, yang diucapkan istri Eddie:<br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-UOJs_CCtNjg/UvjSTRiF63I/AAAAAAAABBM/oirCQ2A3FA0/s1600/mitch.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-UOJs_CCtNjg/UvjSTRiF63I/AAAAAAAABBM/oirCQ2A3FA0/s1600/mitch.JPG" height="320" width="216" /></a>"Cinta yang hilang tetap cinta, Eddie. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Kau tidak bisa melihat senyumnya... atau berdansa dengannya. Tapi ketika indra-indra itu melemah, indra-indra lain menguat. Kenangan. Kenangan menjadi pasanganmu. Kau memeliharanya. Kau mendekapnya. Kau berdansa dengannya. Kehidupan harus berakhir. Tapi cinta tidak."<br />
<br />
Saudara, pernahkah Anda kehilangan seseorang yang betul-betul Anda cintai? Bila Anda betul-betul mencintai mereka, walaupun waktu terus berjalan dan kesibukan dalam hidup ini tak pernah berhenti, kenangan tentang mereka tetap hidup, bukan? Dan saat Anda tak bisa menghapus berbagai kenangan itu, itulah yang menjadi bukti bahwa cinta Anda masih hidup.<br />
<br />
Kepergian orang yang dikasihi memang berat dilalui. Namun, kehidupan akan terus berjalan. Suatu saat kita pun akan pergi, dan orang-orang yang mengasihi kita akan kehilangan kita juga. Dan saat kenangan akan cinta itu tetap hidup, bersyukurlah kita, karena dalam kehidupan ini, kita memang diciptakan untuk saling mencintai. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Ketika Anda menyembunyikan pikiran buruk dalam hati Anda, akan terpancar kekuatan kelam. Pikirkan cinta, meski tak mengucapkannya, maka dunia pun akan terasa lebih terang."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Ella Wheeler Wilcox ~</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-23287216804417759312014-02-09T07:45:00.003+07:002014-02-09T07:50:04.902+07:00Bukan Hanya Soal Pesona<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Bdl3Zoa1Xnk/UvbPky4NMrI/AAAAAAAABA8/yVKLElsocas/s1600/funnygirl.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Bdl3Zoa1Xnk/UvbPky4NMrI/AAAAAAAABA8/yVKLElsocas/s1600/funnygirl.JPG" height="250" width="320" /></a>Saya rasa banyak pria akan terpesona dengan gadis bersuara merdu, lincah, cantik, periang dan lucu. Ia adalah seorang aktris teater yang di dalam setiap pertunjukannya tampil mempesona dan membuat para penontonnya tertawa sekaligus gemas. Itulah yang ditampilkan dalam film <i>Funny Girl</i> yang dibintangi Barbra Streisand dan Omar Sharif. Barbra menunjukkan segenap kemampuannya yang sangat berkemilau dalam perannya sebagai Fanny Brice.<br />
<br />
Nick Arnstein (Omar Sharif) kemudian jatuh hati padanya. Di pertemuan mereka yang pertama Nick pun tampak tak kalah mempesona. Ia tampil sebagai gentleman yang tampan. Ia sangat sopan dalam bertutur, dan menampilkan bahasa tubuh yang memikat. Segenap upayanya untuk menarik hati Fanny berhasil.<br />
<br />
Namun, badai tiba juga. Nick, yang tak punya pekerjaan apa pun kecuali berjudi, suatu ketika mengalami krisis keuangan. Karena ia tipe pria yang selalu menjaga gengsi, ia tak mau menerima bantuan Fanny untuk terlibat dalam sebuah usaha yang dimodali oleh Fanny. Malah, Nick justru terlibat dalam penggelapan uang dan dipenjara 18 bulan.<br />
<br />
Nick meminta Fanny untuk menceraikannya, tapi Fanny tak melakukannya. Keputusan inilah yang membuat saya merenung lagi tentang makna cinta yang sejati: komitmen. Apa pun pesona dari pasangan kita yang membuat kita tertarik di masa lalu, suatu saat dapat kita abaikan. Rasanya itu tak penting lagi. Dan cinta bukan hanya soal pesona, namun komitmen. Pada akhirnya, komitmenlah yang membuat sepasang kekasih mampu untuk tetap saling mencintai. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Seorang suami yang bijaksana dan seorang istri yang sabar berarti sebuah rumah yang nyaman dan kehidupan yang bahagia." </div>
<div style="text-align: center;">
~ Peribahasa Belanda ~</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-61087542042752934872014-02-08T05:00:00.000+07:002014-02-09T07:36:00.365+07:00Berdamai dengan Diri Sendiri<a href="http://3.bp.blogspot.com/-qx4j3cT7mRo/Uuxhn-rh9zI/AAAAAAAABAs/1CxMRgnwF5Q/s1600/raging-bull.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-qx4j3cT7mRo/Uuxhn-rh9zI/AAAAAAAABAs/1CxMRgnwF5Q/s1600/raging-bull.jpg" height="240" width="320" /></a>American Film Institute menobatkan<i> Raging Bull </i>sebagai film olahraga terbaik sepanjang masa. Kisah hidup Jake LaMotta (Robert De Niro) disajikan dengan begitu dramatis di tangan sutradara kampiun Martin Scorsese. Kehidupan Jake La Motta yang penuh liku terutama disebabkan oleh sifatnya yang temperamental. Jake sangat posesif, pencemburu, dan mudah naik darah. Di balik karir tinjunya yang penuh prestasi, kehidupan rumah tangganya berantakan.<br />
<br />
Jake sukses mendapatkan semua yang diinginkannya: rumah mewah, istri cantik, dan anak-anak. Namun, Jake tidak pernah sukses melawan amarah yang terus bergelora dalam dirinya sendiri. Dialah Raging Bull, banteng ketaton, yang mengamuk tiada henti.<br />
<br />
Film Raging Bull menyadarkan saya, manusia yang bahagia adalah mereka yang bisa mengendalikan suasana hatinya. Yang menjadi masalahnya: suasana hati manusia tak jarang dipengaruhi dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya. Ada manusia yang ketika mengalami hal buruk, suasana hatinya pun menjadi buruk juga. Ada juga yang mengalami hal buruk, tapi suasana hatinya tetap damai. Yang malang adalah mereka yang mudah berang: dalam kehidupan yang baik-baik saja pun, mereka selalu punya alasan untuk marah.<br />
<br />
Gandhi pernah menyatakan, "Tak seorang pun dapat menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya." Jalannya roda kehidupan kita sangat ditentukan oleh suasana hati. Bila suasana hati kita sering buruk, mungkin sudah tiba waktunya untuk berdamai dengan diri sendiri. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Langkah pertama untuk berdamai dengan diri sendiri adalah membuat pengakuan, bahwa kita manusia tak berdaya yang perlu pertolongan Tuhan."</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-72278980899135535422014-02-07T05:00:00.000+07:002014-02-07T05:00:02.670+07:00Sendirian Hingga Kapan?<i>Into the Wild </i>adalah sebuah film yang diangkat dari buku nonfiksi karya Jon Krakauer, mengisahkan pergulatan batin seorang pemuda bernama Christopher McCandless (Emile Hirsch) setelah lulus kuliah. Chris adalah seorang yang keranjingan membaca. Ia hidup "bersama" Leo Tolstoy, Jack London, Henry David Thoreau, dan lainnya. Karya-karya mereka menghantui benaknya, menjadi dasar idealismenya.<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Setelah kuliah, uang tabungan yang ia miliki hanya diambilnya beberapa dolar. Bagian yang lebih besar, 24.000 dolar, ia sumbangkan untuk anak yatim piatu. Dengan beberapa dolar yang dimilikinya, ia mengambil sebuah keputusan radikal: mengembara hingga ke kutub, ke Alaska. Keputusan ini tak diberitahukannya kepada siapa pun, bahkan kepada adik perempuannya yang sangat dekat dengannya.</div>
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vAnZS3xEMt4/UuxgwaaUoxI/AAAAAAAABAk/Bk6nwrbMnrc/s1600/into_the_wild.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-vAnZS3xEMt4/UuxgwaaUoxI/AAAAAAAABAk/Bk6nwrbMnrc/s1600/into_the_wild.jpg" height="228" width="320" /></a>Nah, sampai berapa lama Chris bertahan hidup dengan alam -- tanpa keluarga, sahabat, dan orang-orang dekat yang bisa diajak berbagi? Sampai berapa lama ia mampu melangkah sendirian? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang terus berkecamuk dalam diri saya ketika menyaksikan film ini.<br />
<br />
Saat hidup dalam sebuah lingkungan, ada yang orang bertahan dengan idealismenya dan tersingkir; ada juga yang bertahan dalam idealismenya lalu mempengaruhi orang lain. Namun, yang lebih banyak terjadi: banyak orang yang idealismenya pupus, kalah dengan pandangan-pandangan umum yang dipegang dalam suatu masyarakat. Nah, bagi yang ingin terus bertahan dengan idealismenya, ia mempunyai sebuah beban besar: sampai sejauh ia bisa menerima dan membiarkan orang yang tidak sejalan dengannya hidup bersama? -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Hidup dengan idealisme itu baik sekaligus mencelakakan. Seni menjadi bijaksana di dalamnya adalah sampai sejauh mana orang bisa bertoleransi."</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-43468639576742095612014-02-06T05:00:00.000+07:002014-02-06T05:00:06.105+07:00Mengubah Pola Hidup<a href="http://2.bp.blogspot.com/-JJ5YAmSuhDI/UuxfnvYcsGI/AAAAAAAABAc/mj-vT55-x0k/s1600/umur+panjang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-JJ5YAmSuhDI/UuxfnvYcsGI/AAAAAAAABAc/mj-vT55-x0k/s1600/umur+panjang.jpg" height="213" width="320" /></a>Salah satu komunitas manusia yang memiliki umur panjang adalah orang-orang Hunza. Di abad 20-an, mereka memiliki usia rata-rata 120-140 tahun. Orang-orang Hunza hidup di dekat pegunungan Himalaya. Mereka dapat berumur panjang karena mengonsumsi makanan yang diolah dari bahan-bahan yang masih segar. Mereka menolak makan makanan yang berlemak; lebih menyukai sayur, buah, air putih, dan kacang-kacangan.<br />
<br />
Kian lama usia manusia kian pendek. Bila kita mempelajari sejarah nenek moyang kita di beberapa kitab suci, orang-orang pada zaman dahulu ada yang hidup sampai ratusan -- bahkan ada yang hidup hampir seribu tahun. Sekarang, seseorang yang dapat mencapai umur 100 tahun saja terdengar fantastis.<br />
<br />
"Cara untuk menjaga kesehatanmu adalah dengan memakan makanan yang tidak ingin kaumakan, meminum minuman yang tidak kausukai, dan melakukan aktivitas yang jarang kaulakukan," kata Mark Twain. Kata-kata itu sangat tepat menggambarkan kondisi masyarakat modern.<br />
<br />
Masyarakat, yang pada masa kini kian konsumtif -- karena tergerus arus modernisasi di perkotaan -- umumnya lebih menyukai makanan fast food, minuman bersoda atau mengandung banyak gula, serta jarang melakukan aktivitas membugarkan. Masyarakat di perkotaan sering melupakan kesehatan, hal penting yang sangat menunjang kehidupan ini. Usia panjang yang dilalui dalam kesehatan adalah idaman banyak orang. Untuk mendapatkannya, hanya satu cara yang harus diubah: pola hidup kita. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Cara Anda berpikir, kebiasaan Anda, makanan Anda, dapat mempengaruhi hidupmu 30 hingga 50 tahun ke depan." (Deepak Chopra)</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-36758316230719284212014-02-05T05:00:00.000+07:002014-02-05T06:42:14.532+07:00Pekerjaan yang KudusSuatu ketika, saat mengajar murid-muridnya tentang pekerjaan, seorang guru terkejut sekaligus geli ketika mendengar seorang anak muridnya yang bercita-cita menjadi bos atau pejabat. Ada celetukan: "Jadi pejabat? Wah, tukang korupsi tuh!" Dari pembicaraan di dalam kelas, pekerjaan yang dinilai baik oleh para siswa adalah dokter, guru, tentara, atau biarawan. Televisi dan media-media lain telah membuat citra seorang pejabat menjadi begitu buruk di mata anak-anak.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-RCQTECLuryc/UuxezI1pkBI/AAAAAAAABAU/TAnTWnfsYZg/s1600/kerja.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-RCQTECLuryc/UuxezI1pkBI/AAAAAAAABAU/TAnTWnfsYZg/s1600/kerja.jpg" height="215" width="320" /></a>Tentang hal ini, Tozer menulis dengan sangat baik dalam bukunya yang terkenal, <i>Mengejar Allah</i>: "Bukan apa yang dilakukan seorang manusia yang menentukan apakah pekerjaannya kudus... melainkan mengapa ia melakukannya. Motif adalah segala-galanya. Biarlah seorang manusia menguduskan Tuhan Allah dalam hatinya dan setelah itu ia bisa melakukan perbuatan yang tidak biasa."<br />
<br />
Jadi, sebuah pekerjaan yang kudus, pada akhirnya bukan diukur dari apa pekerjaan itu dan seberapa banyak uang yang dihasilkan dari situ. Pekerjaan yang kudus berbicara tentang hati yang gembira saat bekerja -- juga integritas, damai sejahtera, dedikasi, dan totalitas hidup seseorang di dalamnya.<br />
<br />
Bila Anda gembira, Anda akan rajin bekerja, tapi tidak lupa juga untuk bersyukur. Anda hidup penuh visi, target, dan rencana -- tapi tidak melupakan firman Tuhan yang menjaga hati dan menguji niat Anda dalam seluruh hal yang Anda rancang dan kerjakan. Apa pun pekerjaan itu, biarlah melaluinya Anda bisa mempersembahkan pengabdian yang terbaik kepada Allah. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Pekerjaan menjadi penting karena nilai-nilai kehidupan yang diperjuangkan di dalamnya, bukan semata-mata uang."</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-22938729431920895052014-02-04T05:00:00.000+07:002014-02-04T05:00:02.925+07:00Memperjuangkan KebersamaanSaat bapak saya berulang tahun ke-63, beliau bercerita dan menyampaikan wejangan tentang beberapa hal. Salah satunya adalah pentingnya kebersamaan dalam keluarga. Saat mendengar wejangan, saya teringat pada saat-saat dulu beliau bekerja. Lebih dari tigapuluh tahun bapak saya bekerja, dan beliau sering ditempatkan di kota lain saat dinas. Saat kami sekeluarga di Malang, misalnya, beliau dinas di Surabaya, Blitar, dan Probolinggo. Ketiga kota itu rata-rata ditempuh satu setengah hingga dua jam dari Malang menggunakan bis. Tiap pagi, sekitar jam enam, beliau sudah berangkat bekerja. Dan, hampir tiap sore bapak pulang ke rumah.<br />
<br />
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-r_IlpMdFT7M/Uuxd203k0CI/AAAAAAAABAM/HAI_0mAphYg/s1600/bersama.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-r_IlpMdFT7M/Uuxd203k0CI/AAAAAAAABAM/HAI_0mAphYg/s1600/bersama.jpg" /></a>Pengorbanan bapak saya untuk memperjuangkan kebersamaan bersama keluarga tampaknya sederhana, tapi membutuhkan tekad yang besar. Memperjuangkan kebersamaan mungkin tak seheroik memperjuangkan kemerdekaan; tapi energi, kesabaran, dan biaya yang dibutuhkan tidaklah kecil.<br />
<br />
Yesus menyadari hal ini sepenuhnya saat hidup bersama dengan murid-murid-Nya. Ia ditinggal tidur oleh murid-murid-Nya saat Ia meminta mereka berjaga-jaga. Murid-murid-Nya pernah meributkan siapa yang terbesar di antara mereka. Bahkan ada yang menjadi pengkhianat, menyerahkan Yesus untuk disalibkan.<br />
<br />
Kebersamaan mungkin terdengar indah dalam puisi, namun begitu penuh gejolak dalam kehidupan sehari-hari. Sumber konflik lebih banyak disebabkan dari kebersamaan, bukan kesendirian. Namun, pada akhirnya, sebuah kebersamaan yang baik akan melahirkan kenangan yang baik. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Kebersamaan tak selalu membahagiakan, namun dapat membuat kita mengerti pemikiran orang lain, belajar mengampuni, dan bertoleransi." </div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-33348336146540092132014-02-03T05:00:00.000+07:002014-02-03T05:00:00.843+07:00Jalan Sunyi Kejujuran<a href="http://4.bp.blogspot.com/-L5hxk2ulo8c/Uuxcl8_ArFI/AAAAAAAABAE/gW96_L2tRsI/s1600/jalan+sunyi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-L5hxk2ulo8c/Uuxcl8_ArFI/AAAAAAAABAE/gW96_L2tRsI/s1600/jalan+sunyi.jpg" height="320" width="216" /></a>"Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan." (Mazmur 37:34)<br />
<br />
Zaman sekarang, saat segala hal dalam kehidupan tampaknya menjanjikan kemudahan dengan berbagai fasilitas yang tersedia, beberapa orang malah makin malas menggunakan otak dan energinya. Di Indonesia, berbagai kasus plagiasi sudah beberapa kali terjadi: musik, cerpen, bahkan skripsi dan karya-karya tulis ilmiah. Baru-baru ini, beberapa orang yang akan menjadi guru besar di beberapa perguruan tinggi dinyatakan menjiplak karya tulis ilmiah yang sudah ada.<br />
<br />
Plagiasi, tindakan mencuri karya orang lain, jikalau ditulusuri sebab-musababnya, diawali dari salah satu atau gabungan kedua keinginan ini: memiliki popularitas dan mendapat gelar tertentu. Kalau tidak ketahuan, betapa menyedihkannya popularitas yang dibangun dengan dusta, gelar yang diraih dari hasil mencuri. Nas yang kita baca pada hari ini merupakan kecemburuan sesaat Pemazmur pada orang-orang yang meraih kesuksesan dengan cara-cara yang curang. Namun, di bagian akhir Mazmur 37, kita pun melihat adanya perubahan hati. Sebuah komitmen muncul di sana: menjaga diri untuk selalu berjalan dalam kejujuran.<br />
<br />
Saat Yesus dicobai di padang gurun, Iblis menawarkan semua kemegahan dan kenikmatan dunia. Namun Yesus menolaknya, memilih jalan hidup yang sunyi dari gegap-gempita. Yesus menempuh jalan sunyi kejujuran, setia dalam penderitaan, dan mati menebus dosa manusia hingga bersimbah darah di atas kayu salib. Jikalau Sang Penebus sudah memberi teladan demikian, bagaimanakah sikap dari umat tebusan-Nya? -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Orang yang menyukai jalan pintas dalam kehidupannya kehilangan banyak kesempatan berharga untuk menyaksikan pertolongan Tuhan." </div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-82616703864251154082014-02-02T05:00:00.000+07:002014-02-02T05:00:00.645+07:00Siapakah Orang Miskin Itu?José Alberto Mujica Cordano adalah presiden Uruguay sejak 2010 yang terkenal dengan kehidupannya yang sederhana. Ia menyumbangkan 90 persen gajinya (yang jumlahnya hampir Rp 120 juta) untuk amal. Ia tidak tinggal di kediaman pesiden, tapi di rumah pertaniannya di luar ibu kota, hanya dijaga dua polisi dan seekor anjing. "Saya disebut presiden termiskin di dunia, tetapi saya tak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang bekerja hanya untuk menjaga gaya hidup mewahnya dan selalu menginginkan lebih," katanya.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Zgu1CzKiilU/Uuxbl4HG0YI/AAAAAAAAA_8/5nFo2ducMy4/s1600/jose.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Zgu1CzKiilU/Uuxbl4HG0YI/AAAAAAAAA_8/5nFo2ducMy4/s1600/jose.jpg" height="240" width="320" /></a>Inilah sebuah gambaran yang mencengangkan tentang kehidupan seorang pemimpin. Saat ini, manakala banyak orang berlomba-lomba menjadi lebih kaya, lebih makmur, dan lebih memiliki banyak hal, ada seorang pemimpin yang meneladankan sebuah kehidupan sederhana bagi rakyatnya.<br />
<br />
Begitu banyak orang yang terlalu berfokus pada apa yang bakal diraihnya, tapi tidak menikmati apa yang ada sekarang. Inilah orang-orang yang "miskin" -- tidak pernah puas, tidak pernah pernah mengucap syukur. Hampir tiap hari saya bertemu dengan orang yang tidak berbahagia dengan kehidupannya saat ini. Karena keseringan mengangankan kehidupan yang lebih baik, daya hidup pada masa kini seperti terkuras.<br />
<br />
Dalam percakapan, selalu saja ada istilah-istilah bagi kehidupan yang lebih baik, seperti: "harapan yang terwujudkan", "penantian panjang yang berbuah manis", atau "impian yang menjadi kenyataan". Bila sudah demikian saya jadi teringat pada presiden lain, Jimmy Carter, yang suatu ketika, saat ditanyai wartawan yang bertanya kapankah saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya menjawab: "Sekarang!" -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Kekhawatiran takkan menghapus kesedihan hari esok, tapi merampas daya hidup hari ini." </div>
<div style="text-align: center;">
~ Corrie Ten Boom ~</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-51019421957367867412014-02-01T05:00:00.000+07:002014-02-01T11:57:11.201+07:00Terlalu Mengasihani Diri<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dulu, saya pernah mengalami persoalan yang
cukup berat sebagai seorang anak muda: PHK, alias Putus Hubungan Kasih, alias
ditinggal pacar. Cukup lama waktu yang saya habiskan untuk memulihkan diri</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> karena saat itulah saya merasakan
membaurnya benci dan sayang.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Ya,
saya rasa anak muda umumnya akan mengaku dirinya ada dalam masalah besar ketika
hal ini terjadi. Bahkan ada yang bunuh diri ketika mengalaminya.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-K_aYzNa9BXQ/UuhHY8CFCYI/AAAAAAAAA_o/zMoxtmiql7c/s1600/pity.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-K_aYzNa9BXQ/UuhHY8CFCYI/AAAAAAAAA_o/zMoxtmiql7c/s1600/pity.jpg" height="253" width="320" /></a><span lang="EN-US"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Saya pernah mendengar cerita lain
dari anak sekolah minggu saya kalau neneknya sulit menjemput kematiannya karena
hatinya dipenuhi dendam pada seseorang. Ia selalu menggeram dengan marah seumur
hidupnya ketika menyebut nama orang itu. Ia tak bisa mengampuni.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Masalah-masalah seperti mengampuni dan merelakan tak kunjung hilang karena kita tanggapi dengan cara mengasihani diri
sendiri dengan kelewatan. Hal ini kontras dengan kebaikan yang Tuhan berikan kepada
kita setiap pagi. Kasih-Nya yang tak berkeputusan semestinya membuat kita bersyukur
dan meninggalkan kesusahan, luka, dan dendam di hati kita. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita perlu sadar bahwa setiap orang punya
kesusahannya sendiri-sendiri. Saat kita melintas di pasar atau sebuah kerumunan
yang berisi orang-orang yang tidak mengenal kita, siapa yang peduli dengan
persoalan yang kita hadapi? Atau, pernahkah kita juga peduli dengan masalah
orang-orang yang tidak kita kenal dalam kerumunan itu? <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kita memang berharga di mata-Nya. Tapi
keberhargaan itu tak lantas membuat kita mengasihani diri sendiri karena merasa
terlalu berharga, sehingga saat mengalami penderitaan kita kerap merasa sebagai
orang yang paling malang di muka bumi. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: center; text-autospace: none;">
<span lang="EN-US"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari. Kekhawatiran tak membuat hidup kita sehasta lebih panjang."</span><span style="font-family: Book Antiqua, serif; font-size: 12pt; font-style: italic;"><o:p></o:p></span></span></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-16228970466783510152014-01-31T05:00:00.000+07:002014-01-31T05:00:02.548+07:00Kita Bukan Orang Lain Novel karya Harper Lee, <i>To Kill a Mockingbird</i>, pemenang penghargaan sastra Pulitzer tahun 1961, adalah sebuah buku yang bagus tentang bagaimana kita diajarkan untuk memahami orang lain. Dengan mengangkat isu rasisme yang masih marak di Amerika pada tahun 1960-an, Harper Lee menunjukkan kepada para pembacanya untuk tidak memiliki prasangka yang buruk terhadap orang lain.<br />
<br />
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-dR9YeESwmW8/UuhFeJbGTlI/AAAAAAAAA_g/e8k6MD_UAwk/s1600/mockingbird.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-dR9YeESwmW8/UuhFeJbGTlI/AAAAAAAAA_g/e8k6MD_UAwk/s1600/mockingbird.jpg" height="320" width="199" /></a>Scout dan Jem, dua orang anak Atticus, selalu memiliki prasangka yang tidak-tidak kepada Boo Radley, salah satu tetangga mereka. Boo sering dianggap manusia berbadan besar, garang, dan menakutkan. Rumah Boo bagi mereka berdua selalu menjadi misteri yang terkesan angker karena Boo tampaknya tak pernah keluar rumah.<br />
<br />
Anggapan mereka tentang Boo berubah total ketika suatu malam Jem diserang oleh seseorang yang misterius setelah Atticus -- yang adalah seorang pengacara -- menjadi pembela di pengadilan untuk seorang kulit hitam yang ia yakini tak bersalah. Ajaib, yang menjadi penolong bagi Jem ternyata Boo Radley.<br />
<br />
"Kau tidak pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya ... hingga kau menyusup balik ke kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya," demikian Atticus pernah berujar. Ujaran ini juga berlaku bagi kita dalam menilai orang lain. Kerap kita menyimpulkan seseorang seperti ini atau seperti itu hanya dari kesan ketika sekilas melihatnya atau sedikit hal yang kita dengar tentangnya. Saat ini, jikalau kita mudah berprasangka buruk, sadarilah bahwa kita bukan orang lain. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Jika Anda bertemu dengan seseorang yang kejam, sebenarnya Anda telah bertemu dengan seorang pengecut."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Anonim ~</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-40699690848861172242014-01-30T05:00:00.000+07:002014-01-31T16:26:47.324+07:00Visi Seorang "Tukang Tambal"<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mungkin Anda pernah menonton film Patch Adams yang dibintangi Robin Williams. Hunter Adams adalah seorang pecundang awalnya. Masa kecilnya begitu buruk. Ayahnya meninggalkannya saat ia berusia 9 tahun. Ia bekerja beberapa kali di tempat yang berbeda dan tidak pernah merasa cocok. Suatu saat ia mencoba untuk bunuh diri, namun tidak berhasil, malah dibawa ke sebuah Rumah Sakit Jiwa. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-hL440ZbAr4c/UuhEp1Yb1XI/AAAAAAAAA_Y/I5NRw_kNT9k/s1600/patch-adams.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-hL440ZbAr4c/UuhEp1Yb1XI/AAAAAAAAA_Y/I5NRw_kNT9k/s1600/patch-adams.jpg" height="210" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tinggal bersama dengan orang sakit jiwa membuatnya sadar akan tujuan hidupnya: menjadi dokter. Seseorang di sana mengajarinya agar ia tidak melihat apa yang biasa dilihat orang lain. Orang ini pula yang memberinya gelar "Patch" (tukang tambal) karena telah menambal gelas plastiknya yang bocor. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selama 12 tahun setelah lulus, Patch berhasil membuka sebuah rumah sakit bernama Gesundheit seluas 42,5 hektar di Virginia Utara. Lebih dari 1000 dokter meninggalkan prakteknya dan memilih untuk bergabung dengan Patch. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Patch menemukan visinya saat ia berada di Rumah Sakit Jiwa. Realitas yang ada di sekelilingnya membuat ia sadar apa yang harus dikerjakannya. Ya, visi memang tak berawal dari niat untuk tampil jadi manusia mulia yang didasarkan pada angan semu atau impian tak jelas. Realitas, yang dapat kita tangkap, walaupun dalam kepekaan kita yang terbatas, itulah dasar bagi visi kita. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pecundang seperti Patch Adams yang memiliki visi bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik. Demikian pula hendaknya kita yang terpanggil menjadi terang dan pembawa damai bagi sekeliling kita. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Semangat yang besar mendatangkan pikiran yang besar. Pikiran yang besar mendatangkan kekuatan yang besar. Kekuatan yang besar memungkinkan langkah yang besar."</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">~ Erich Watson ~</span></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-3626081869246331072014-01-29T06:41:00.001+07:002014-01-29T06:41:24.120+07:00Yang Sedih Menjadi GembiraAstrid Lindgren dikenang sebagai penulis cerita anak yang karya-karyanya hingga kini masih terus dibaca. Ia menulis buku pertamanya, Pippi Longstocking, sebagai hadiah untuk ulang tahun anaknya yang kesepuluh pada tahun 1944.<br />
<br />
Kantor berita Swedia, TT, menyatakan bahwa buku-buku Astrid Lindgren lebih sering dipinjam di perpustakaan dan digemari di Swedia dibandingkan dengan pesaing-pesaing baru seperti Harry Potter. Buku-buku karyanya dianggap menggambarkan sebuah dunia bermuatan hubungan kasih-sayang dan semangat yang tinggi.<br />
<br />
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-kwfqIARUb4g/Uug__M-VXOI/AAAAAAAAA-8/GsFYpO3RBN8/s1600/Astrid+Lindgren+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-kwfqIARUb4g/Uug__M-VXOI/AAAAAAAAA-8/GsFYpO3RBN8/s1600/Astrid+Lindgren+(1).jpg" height="320" width="258" /></a>Astrid telah meninggal pada tanggal 28 Januari 2002, dalam usia 94 tahun. Tentang dunia kepenulisan yang dibangunnya, suatu ketika ia berujar: "Jika saya telah membuat seorang anak yang sedih menjadi gembira, setidaknya saya telah menyelesaikan sesuatu dalam hidup saya," katanya.<br />
<br />
Meminjam istilah bahasa Latin, sebuah kisah yang baik hendaknya <i>dulce et utile</i>. Artinya, indah dan bermanfaat. Kadangkala kita kehilangan dan melupakan banyak kisah yang indah dan bermanfaat bagi kehidupan. Kehidupan yang berjalan cepat dan penuh gejolak kerap membuat kita abai pada hal-hal yang semestinya dihayati dan direnungkan lebih dalam.<br />
<span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span><br />
"Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat melihat bahwa bukan kebahagiaan yang membuat kita berterimakasih, namun rasa terimakasihlah yang membuat kita berbahagia," kata Albert Clarke. Selalu ada alasan untuk bersedih dan menganggap hidup ini berat, hingga kita bersedih. Kini, mari kita hening sejenak, merenungi sebuah kisah yang menggembirakan untuk dibaca atau dikenang, agar kita kembali tabah dan teguh menjalani kehidupan kita. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Belum pernah ada seorang pun dalam sejarah kita yang menuntut kehidupan serba mudah yang namanya layak dikenang."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Theodore Roosevelt ~</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-53897906502810632192014-01-28T05:00:00.000+07:002014-01-29T06:44:33.314+07:00Frustrasi Karena Uang<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Uang tidak selalu
membuat bahagia, bisa juga mendatangkan frustrasi. <span lang="FR">R.I. Sarumpaet menyatakan di dalam bukunya
<i>Hidup Tenteram dan Sukses</i>,
sebab-sebab munculnya frustrasi karena uang. Pertama, penghasilan terlalu
sedikit. Kedua, penghasilan cukup tapi tak diatur dengan baik -- sehingga </span>sering <span lang="FR">kekurangan juga. </span><span lang="EN-US">Ketiga, penghasilan besar tapi kerap dihabiskan untuk banyak
hak yang tak baik. Ya, orang miskin dan orang kaya, semuanya bisa frustrasi
karena uang!</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span lang="EN-US">Dalam soal kenikmatan</span>,<span lang="EN-US">
manusia memang tak akan pernah puas. Apalagi bagi kita yang hidup di kota</span>-kota<span lang="EN-US"> besar, di mana gaya hidup mewah seolah-olah menjadi tuntutan
zaman. Rasa-rasanya kita dicekoki dengan pikiran untuk mencari uang
sebanyak-banyaknya dan setelah itu menggunakannya untuk bersenang-senang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-U4FfZw0Kp0A/UuhAtCE0n9I/AAAAAAAAA_E/uWmmZayEPYQ/s1600/money.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-U4FfZw0Kp0A/UuhAtCE0n9I/AAAAAAAAA_E/uWmmZayEPYQ/s1600/money.jpg" height="213" width="320" /></a><span lang="EN-US" style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karena itulah kita bisa menjadi tahu bahwa
akar segala kejahatan adalah cinta uang. Cinta uang itu timbul karena kita
terlalu memperhatikan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup.
Kita jadi mengabaikan hubungan kasih dengan keluarga di rumah. Kita tak
memiliki waktu untuk mengingat kebaikan Tuhan dan berdoa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span lang="EN-US">Sudahkah kita mengucap syukur atas apa
yang sudah kita terima sejauh ini? Tuhankah yang dimuliakan atas apa yang telah
kita kerjakan? Atau perut kita? Nafsu kita? Gengsi kita? Marilah kita belajar
menggunakan setiap rupiah yang Ia berikan dengan baik. Dengan cara demikian,
hidup kita akan berkenan pada-Nya dan kita pun jadi tak mudah frustrasi. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">"Kecintaan akan uang merupakan sumber
dari semua kejahatan, demikian pula halnya dengan ketiadaan akan uang." <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">~ Samuel Butler ~</span></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-64265744726733985532014-01-27T09:58:00.005+07:002014-01-29T06:50:01.052+07:00Menyadari Gerak Waktu<i>Benda ini mengerat segalanya:</i><br />
<i>Burung, binatang, pohon dan bunga;</i><br />
<i>Mengerat besi, menggigit baja;</i><br />
<i>Batu keras pun digilingnya;</i><br />
<i>Membunuh raja, menghancurkan kota</i><br />
<i>Meruntuhkan gunung sampai rata</i><br />
<br />
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-iEb6TvkIwS4/UuhBuF0OB9I/AAAAAAAAA_M/ueDRknXmQ-g/s1600/time.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-iEb6TvkIwS4/UuhBuF0OB9I/AAAAAAAAA_M/ueDRknXmQ-g/s1600/time.jpg" height="211" width="320" /></a>Puisi indah di atas adalah sebuah tebakan dalam buku<i> The Hobbit</i> karya J.R.R. Tolkien. Jawabannya adalah: waktu. Benar, waktu mempunyai kekuatan yang luar biasa: dari mengerat burung hingga meruntuhkan gunung!<br />
<br />
Kehidupan yang kita jalani beriringan bersama waktu. Nabi besar tiga agama, Musa, menulis Mazmur 90 untuk menggambarkan kehidupan manusia dalam perjalanannya bersama gerak waktu. Hamba Tuhan ini, dalam Mazmur yang ditulisnya ingin mengungkap betapa singkatnya hidup manusia bila dibandingkan dengan kekekalan. Relevan dengan puisi di atas, Musa telah menyaksikan perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib semasa hidupnya yang cukup panjang, 120 tahun. Masa hidup yang panjang ini ia jalani dengan menghargai hari demi hari yang ia lalui.<br />
<br />
Musa menyatakan, Tuhan adalah Tuhan yang ada dari selama-lamanya dan sampai selama-lamanya. Ini menunjukkan betapa mulia kekekalan-Nya; juga kekekalan yang kelak akan kita miliki bersama-Nya. Namun, bagian yang perlu kita lakukan adalah selama kita hidup dalam ketidakkekalan di dunia ini, kita memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan hal yang baik hari demi hari.<br />
<br />
Sebuah bagian yang amat indah ditulis Nabi Musa adalah: "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
"Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu adalah keabadian." </div>
<div style="text-align: center;">
~ Henry van Dyke ~</div>
<div>
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-22530490444934681762014-01-26T05:00:00.000+07:002014-01-26T05:00:03.031+07:00Sabune Babu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-VomxHcwqSdk/Ut_IIaxEOCI/AAAAAAAAA-s/pecDlOhkBO0/s1600/sabun.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-VomxHcwqSdk/Ut_IIaxEOCI/AAAAAAAAA-s/pecDlOhkBO0/s1600/sabun.JPG" height="192" width="320" /></a></div>
Dosen saya yang lucu suatu ketika mengomentari sebuah merek sabun. "<i>Iku sabune babu biyen</i>... (Itu sabunnya babu dulu...)," katanya. Kalau tidak salah ini terjadi di matakuliah Studi Masyarakat Indonesia waktu saya kuliah beberapa tahun lalu.<br />
<br />
Merek sabun yang ia sebut dan kami tertawakan sedang mengalami perubahan. Waktu itu, sabun itu, dengan model iklan yang baru, sedang mengubah citranya sebagai sabun elegan dari sabune babu. Kini, bahkan modelnya berubah lagi. Ia aktris yang amat ternama. Iklannya terkesan glamor dan gencar ditayangkan. Sabune babu tampaknya kian populer, dan mungkin juga kian diminati.<br />
<br />
Suatu ketika saya iseng-iseng beli sabun itu beberapa bulan lalu. Yang berubah hanya luarnya, alias bungkus sabunnya. Sabunnya sendiri, berikut wanginya, juga bentuknya, tak berubah: sabune babu.<br />
<br />
Kontras dengan pemaparan dan lelucon di atas, seorang penulis kitab bernama Paulus mensyukuri kelemahan dan kemerosotan dalam dirinya. Walaupun kondisi tubuh yang membungkusnya tua, renta, terpenjara dan menderita, roh yang ada dalam dirinya selalu membara. <br />
<br />
Kehidupan kita, apakah mirip seperti bintang iklan sabun itu? Kita mengutamakan tampilan luar: kita berupaya tampak awet muda, lebih cantik atau tampan, lebih segar dan berseri-seri. Kita rajin pergi ke salon, rajin olahraga, langganan berbagai jenis perawatan, dan lain-lain. Kelak, tubuh ini -- yang hanya merupakan bungkus sementara dari diri kita yang sebenarnya -- akan kita tinggalkan. Sudah saatnya kita memberi perhatian pada diri kita yang sebenarnya. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Kebijaksanaan mengacu pada pengupayaan pencapaian tujuan-tujuan yang paling baik dengan cara-cara terbaik."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Frances Hutcheson ~</div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8954967868083791611.post-43570678248772463212014-01-25T05:00:00.000+07:002014-01-25T05:00:04.504+07:00Faktor B dalam Depresi<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Hy8gaJ3y1Ws/Ut_Gs0VkOyI/AAAAAAAAA-g/6fA6QgrRoHk/s1600/depresi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Hy8gaJ3y1Ws/Ut_Gs0VkOyI/AAAAAAAAA-g/6fA6QgrRoHk/s1600/depresi.jpg" height="320" width="301" /></a>Sebuah buku baik ternyata tak harus tebal dan mahal. Baru-baru ini saya membaca sebuah buku tipis karangan Lanny W. Baily. Judulnya <i>Mengatasi Persoalan Hidup</i>. Buku ini mencoba mengurai persoalan-persoalan yang dialami manusia dalam penjabaran ilmu psikologi populer.<br />
<br />
Salah satu yang menarik adalah bahasan tentang depresi. Di sana dikatakan bahwa yang paling besar porsinya dalam membentuk depresi di diri seseorang adalah sebuah faktor B. Apa itu?<br />
<br />
Faktor A adalah kejadian, B adalah persepsi, dan C adalah depresi. Seorang istri yang suaminya kurang perhatian lagi padanya (A), dapat membuat persepsi bahwa dirinya kini tak menarik lagi (B), sehingga dia kemudian depresi (C). Begitu kira-kira.<br />
<br />
Jadi, yang salah bukanlah apa yang terjadi. Yang salah adalah persepsi, asumsi, pendapat, interpretasi kita, atau apalah nama dan istilahnya -- intinya sesuatu yang kita buat sendiri dengan diawali atau disebabi sebuah peristiwa dalam hidup kita.<br />
<br />
Bagaimana? Selama ini apakah kita masih sering mudah berpikiran negatif? Saya tidak mengajak Anda untu berpikiran positif -- karena berpikir positif tak banyak membantu kalau kenyataan yang ada memang negatif. Berpikirlah konstruktif dan objektif. Ketika kita mudah menafsirkan hal yang tampak buruk sebagai sesuatu yang benar-benar buruk, maka benak kita akan selalu dipenuhi dengan hal-hal yang buruk. Padahal, Tuhan itu baik, di dalam segala sesuatu Ia turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, bukan keburukan. -- <a href="http://sidiknugroho.com/">Sidik Nugroho</a><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
"Yakinkanlah, bahwa kehidupan yang Anda kejar, cukup berharga untuk diperjuangkan sampai mati."</div>
<div style="text-align: center;">
~ Charles Mayes ~</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Sidik Nugrohohttp://www.blogger.com/profile/02264997734145140257noreply@blogger.com0