Stephen menyerahkan cerita itu kepada ibunya. Ibunya terkesan dengan apa yang ditulisnya, memberikan pujian setelah benar-benar menyimak ceritanya. Ibunya berkata akan membayar Stephen kecil 25 sen untuk sebuah cerita yang lain. Ia pun mengarang empat cerita lagi dengan tokoh yang sama, Mr. Rabbit Trick. "Empat cerita. Dua puluh lima sen sebuah. Itulah uang pertama yang kuhasilkan dari bisnis ini," demikian tulisnya dalam buku memoarnya yang tersohor On Writing.
Sebuah pujian kecil yang membahagiakan hati, kerelaan untuk mendengar, dan menyimak apa yang dihasilkan oleh anak-anak kecil, kian tak mudah ditemui pada orang-orang dewasa di masa kini. Kita, orang dewasa, seringkali sibuk dengan berita baru atau gosip baru. Dunia anak-anak sama sekali tak menarik bagi kita.
Akhirnya, ini bukan soal anak yang mata duitan, atau ibu yang secara tidak langsung mengajarkan anaknya menjadi mata duitan. Ini justru keberuntungan Stephen kecil memiliki ibu yang menghargai jerih-payahnya. Di kemudian hari, Stephen terus menulis dan membuat cerita, menghasilkan karya-karya yang diakui dunia. -- Sidik Nugroho
"Langkah pertama mencapai keberhasilan adalah melakukan suatu perkerjaan kecil dengan sebaik-baiknya dan dengan cara yang benar, hingga keberhasilan dapat tercapai. Setelah itu, lakukanlah hal itu pada hal-hal yang lebih besar."
~ Anonim ~