Pengorbanan bapak saya untuk memperjuangkan kebersamaan bersama keluarga tampaknya sederhana, tapi membutuhkan tekad yang besar. Memperjuangkan kebersamaan mungkin tak seheroik memperjuangkan kemerdekaan; tapi energi, kesabaran, dan biaya yang dibutuhkan tidaklah kecil.
Yesus menyadari hal ini sepenuhnya saat hidup bersama dengan murid-murid-Nya. Ia ditinggal tidur oleh murid-murid-Nya saat Ia meminta mereka berjaga-jaga. Murid-murid-Nya pernah meributkan siapa yang terbesar di antara mereka. Bahkan ada yang menjadi pengkhianat, menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
Kebersamaan mungkin terdengar indah dalam puisi, namun begitu penuh gejolak dalam kehidupan sehari-hari. Sumber konflik lebih banyak disebabkan dari kebersamaan, bukan kesendirian. Namun, pada akhirnya, sebuah kebersamaan yang baik akan melahirkan kenangan yang baik. -- Sidik Nugroho
"Kebersamaan tak selalu membahagiakan, namun dapat membuat kita mengerti pemikiran orang lain, belajar mengampuni, dan bertoleransi."