January 12, 2014

Dipelajari Berulang-ulang

Saya begitu kagum dengan kegigihan yang dimiliki seorang anak murid saya. Anak murid ini sering mendapatkan remedial (ulangan tambahan yang diberikan karena nilainya di bawah standar) dalam suatu pelajaran yang saya bina. Selama saya mengajar beberapa tahun, kebanyakan, anak-anak mendapat remedial bukan karena kemampuan akademis mereka yang terbatas, tapi kemauan belajar mereka yang payah.

Berbeda dengan anak ini. Kemampuan dia menyerap pelajaran di bawah standar. Dia bahkan sering mendapatkan remedial bukan hanya di mata pelajaran saya. Saya selalu memintanya untuk belajar -- lagi dan lagi. Ia taat, sampai suatu ketika ulangan diadakan, dan ia mendapatkan nilai di atas standar. Itulah kali pertama ia tidak remedial. Saya tertegun melihat matanya yang bersinar-sinar saat memandang nilai yang diperolehnya.

Dalam memotivasi siswa seperti ini, saya selalu mengingatkan pepatah Latin yang pernah saya dengar dari bapak saya: Gutta cavat lapidem, non vi sed saepe cadendo. (Tetesan air melubangi batu bukan karena kekuatannya, tetapi karena menetes terus-menerus.)

Begitu banyak orang yang menyerah sebelum benar-benar menemukan hasil yang nyata dari pembelajaran dan proses pencariannya -- orang-orang yang enggan menelusuri lebih jauh dan mencoba lagi sesuatu yang sebenarnya bisa mendatangkan perbedaan besar dalam hidupnya. Kebiasaan kita untuk mengulang-ulang apa yang kita pelajari pada akhirnya akan membuat kita mahir dalam suatu bidang. Dan ini juga yang memungkinkan kita mengalami berbagai terobosan dalam kehidupan ini. -- Sidik Nugroho 

"Tuhan memberikan kepada setiap burung makanannya, tetapi Tuhan tidak memberikannya ke dalam sarang."
~ Josiah Gilbert Holland ~