January 19, 2014

Bayi yang Diserahkan

Ini kisah tentang sebuah keluarga petani yang miskin, yang tinggal di Batu, Malang. Tanggal 2 April 2011, si ibu baru saja melahirkan anaknya yang ketujuh. Dan bayi perempuan itu, begitu ia dilahirkan, langsung diberikan kepada orang lain. Orang lain yang akan membesarkan anak itu adalah saudara dari rekan sekerja ibu saya di sekolahnya.

"Ibunya sama sekali tidak mau menyusui anak itu. Dia takut teringat pada wajah anaknya. Dia langsung menyerahkan anak itu untuk dibawa," kisah ibu saya. Ibu saya menyaksikan secara langsung bagaimana orang tua bayi itu melepas anaknya di sebuah rumah sakit di Batu.

Dari tujuh anak yang dilahirkan, tinggal empat yang kini ada dalam keluarga itu. Dua anak lain, yang lahir sebelum bayi itu, telah meninggal. Keluarga ini menanggung sebuah beban hidup yang berat. Orang tua -- terutama sang ibu -- sangatlah tegar. Tentulah tak mudah mengandung seorang bakal bayi sembilan bulan, lalu menyerahkannya kepada orang lain setelah si bayi lahir. Apalagi anak itu bukan hasil perselingkuhan, atau hubungan gelap apa pun.

Inilah kenyataan hidup yang kadang begitu miris. Namun, tentunya kita bersyukur mendapati sebuah kenyataan lain bahwa bayi itu dibesarkan oleh seseorang yang berjanji akan membesarkan anak itu, ketika di masa kini ada bayi lain yang dibuang atau digugurkan oleh orang tuanya. Dalam kemiskinannya, keluarga ini masih menghargai anugerah kehidupan yang Tuhan berikan dalam napas hidup si bayi. -- Sidik Nugroho

"Hati Anda belum hidup kalau belum pernah mengalami rasa sakit. Rasa sakit karena cinta akan membuka hati, bahkan bila hati itu sekeras batu."
~ Hazrat Inayat Khan ~