January 29, 2014

Yang Sedih Menjadi Gembira

Astrid Lindgren dikenang sebagai penulis cerita anak yang karya-karyanya hingga kini masih terus dibaca. Ia menulis buku pertamanya, Pippi Longstocking, sebagai hadiah untuk ulang tahun anaknya yang kesepuluh pada tahun 1944.

Kantor berita Swedia, TT, menyatakan bahwa buku-buku Astrid Lindgren lebih sering dipinjam di perpustakaan dan digemari di Swedia dibandingkan dengan pesaing-pesaing baru seperti Harry Potter. Buku-buku karyanya dianggap menggambarkan sebuah dunia bermuatan hubungan kasih-sayang dan semangat yang tinggi.

Astrid telah meninggal pada tanggal 28 Januari 2002, dalam usia 94 tahun. Tentang dunia kepenulisan yang dibangunnya, suatu ketika ia berujar: "Jika saya telah membuat seorang anak yang sedih menjadi gembira, setidaknya saya telah menyelesaikan sesuatu dalam hidup saya," katanya.

Meminjam istilah bahasa Latin, sebuah kisah yang baik hendaknya dulce et utile. Artinya, indah dan bermanfaat. Kadangkala kita kehilangan dan melupakan banyak kisah yang indah dan bermanfaat bagi kehidupan. Kehidupan yang berjalan cepat dan penuh gejolak kerap membuat kita abai pada hal-hal yang semestinya dihayati dan direnungkan lebih dalam.

"Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat melihat bahwa bukan kebahagiaan yang membuat kita berterimakasih, namun rasa terimakasihlah yang membuat kita berbahagia," kata Albert Clarke. Selalu ada alasan untuk bersedih dan menganggap hidup ini berat, hingga kita bersedih. Kini, mari kita hening sejenak, merenungi sebuah kisah yang menggembirakan untuk dibaca atau dikenang, agar kita kembali tabah dan teguh menjalani kehidupan kita. -- Sidik Nugroho

"Belum pernah ada seorang pun dalam sejarah kita yang menuntut kehidupan serba mudah yang namanya layak dikenang."
~ Theodore Roosevelt ~