February 13, 2014

Ketika Cinta Harus Kehilangan

Mungkin tidak banyak orang yang mengenal siapa itu Mary Austin. Wanita ini pernah menjalin hubungan asmara dengan seorang penyanyi ternama. Ia adalah Freddie Mercury, vokalis band legendaris Queen. Mary Austin, seorang karyawati di sebuah butik di London, menjalin hubungan asmara dengan Freddie selama tujuh tahun.

Namun, perjalanan cinta mereka kandas di tengah jalan, entah apa sebabnya. “Cinta kami berakhir dengan air mata, tapi ikatan yang mendalam tumbuh dari itu, dan itu sesuatu yang tidak bisa diambil dari kami berdua,” kata Freddie Mercury. Di kemudian hari, ia menciptakan "Love of My Life" yang tak lekang oleh perubahan zaman — sebuah lagu tentang cinta yang hilang.

Banyak orang yang meributkan soal kehidupan pribadi Freddie Mercury, terutama soal perilakunya yang urakan. Namun, tak sedikit juga yang tidak ambil pusing dengan perilaku sang penyanyi ini — mereka menggemari karya-karyanya dengan sepenuh hati. Dan, terkait dengan Mary Austin, berita baiknya adalah mereka berdua tetap menjadi teman baik. Hingga Freddie meninggal pada 24 November 1991, hubungan baik keduanya tak terpisahkan. Mary bahkan menjadi pewaris beberapa kekayaan yang dimiliki Freddie.

Begitu banyak orang yang lebih memilih melupakan mantan kekasihnya ketika hubungan mereka kandas di tengah jalan. Tak sedikit yang menyimpan trauma dan dendam sekian lama. Ketika cinta harus kehilangan, dan tak bisa dipertahankan, hal itu memang menuntut kedewasaan seseorang untuk tetap kuat dan terus melanjutkan hidupnya. -- Sidik Nugroho

“Aku mencintaimu tanpa mengetahui bagaimana, mengapa, bahkan dari mana.”
~ Dari film Patch Adams ~