February 10, 2014

Cinta yang Menjadi Kenangan

Dalam buku Meniti Bianglala (The Five People You Meet in Heaven) yang ditulis Mitch Albom, dikisahkan sebuah pertemuan imajiner antara Eddie, si tokoh utama, dengan istrinya yang sudah meninggal. Mereka bertemu di surga. Di pertemuan itu, rasa kangen Eddie membuncah -- sudah sekian lama ia tak bertemu istrinya. Istrinya tampak seperti waktu ia masih muda, saat Eddie merasakan gairah cinta pertamanya. Saat mereka bertemu, ada kata-kata yang indah, yang diucapkan istri Eddie:

"Cinta yang hilang tetap cinta, Eddie. Hanya bentuknya saja yang berbeda. Kau tidak bisa melihat senyumnya... atau berdansa dengannya. Tapi ketika indra-indra itu melemah, indra-indra lain menguat. Kenangan. Kenangan menjadi pasanganmu. Kau memeliharanya. Kau mendekapnya. Kau berdansa dengannya. Kehidupan harus berakhir. Tapi cinta tidak."

Saudara, pernahkah Anda kehilangan seseorang yang betul-betul Anda cintai? Bila Anda betul-betul mencintai mereka, walaupun waktu terus berjalan dan kesibukan dalam hidup ini tak pernah berhenti, kenangan tentang mereka tetap hidup, bukan? Dan saat Anda tak bisa menghapus berbagai kenangan itu, itulah yang menjadi bukti bahwa cinta Anda masih hidup.

Kepergian orang yang dikasihi memang berat dilalui. Namun, kehidupan akan terus berjalan. Suatu saat kita pun akan pergi, dan orang-orang yang mengasihi kita akan kehilangan kita juga. Dan saat kenangan akan cinta itu tetap hidup, bersyukurlah kita, karena dalam kehidupan ini, kita memang diciptakan untuk saling mencintai. -- Sidik Nugroho

"Ketika Anda menyembunyikan pikiran buruk dalam hati Anda, akan terpancar kekuatan kelam. Pikirkan cinta, meski tak mengucapkannya, maka dunia pun akan terasa lebih terang."
~ Ella Wheeler Wilcox ~