Iri hati, ketamakan, kesombongan, pikiran najis, kebencian dan sederet dosa lain, siapakah yang menjadi hakim atasnya? Tidak ada pengadilan atau negara di muka bumi ini yang mengatur hukuman bagi sebuah iri hati atau kebencian. Kita dapat menyimpan dosa-dosa tersebut dengan rapi -- sangat rapi -- sehingga kita bisa tampil dengan dua wajah. Wajah penuh dosa ketika digeret kuasa dosa; wajah ramah nan mulia ketika harus ramah, atau mungkin harus menyanyi dan beribadah di tempat ibadah.
Tuhanlah yang menjadi hakim bagi setiap dosa kita. Ia menghendaki kita supaya menyucikan diri dari semua dosa sebelum hati mengeras dan membatu; sebelum semua penyakit menggerogoti kita hingga menuju kematian. Marilah kita bertobat untuk dosa-dosa yang tak tampak itu, yang hanya Tuhan dan kita saja yang tahu. -- Sidik Nugroho
"Dosa dalam hati memang tak kelihatan, namun juga membahayakan bila tak kunjung ditepis."